Selasa, 26 Oktober 2010

NIFAS

Pengertian Masa Nifas

  1. Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003).
  2. Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul Bari,2000:122).
  3. Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281).
  4. Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6- 12 minggu. ( Ibrahim C, 1998).

Tujuan Asuhan Masa Nifas

Tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas untuk :

  1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
  2. Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.
  3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari.
  4. Memberikan pelayanan keluarga berencana.
  5. Mendapatkan kesehatan emosi.

Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Masa Nifas

Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum. Adapun peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain :

1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas.

2. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.

3. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.

4. Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak dan mampu melakukan kegiatan administrasi.

5. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.

6. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan kebersihan yang aman.

7. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama priode nifas.

8. Memberikan asuhan secara professional.

Tahapan Masa Nifas

Masa nifas terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu :

  1. Puerperium dini

Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan.

  1. Puerperium intermedial

Suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih enam minggu.

  1. Remote puerperium

Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dlam keadaan sempurna terutama ibu bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi.

Kebijakan Program Nasional Masa Nifas

Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat kali melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk :

  1. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.
  2. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya.
  3. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.
  4. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya.

etika profesi Dosen


Etika adalah ilmu yang mempelajari cara manusia memperlakukan sesamanya dan apa arti hidup yang baik.
Nilai adalah mengenai benar dan salah yang dianut oleh golongan atau masyarakat. Kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu disukai, diinginkan, berguna dihargai atau dapat menjadi obyrk kepentinagan.
Moral adalah hal yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan baik.
Norma adalah ukuran, garis pengarah atau aturan kaidah bagi pertimbangan dan penilaian.

Mengapa etika dan moral harus dipelajari dosen:
a. Dosen kurang menguasai bidang ilmu yang diajarkan/ materi yang tidak sesuai dengan bidangnya.
b. Dosen mengucapkan yang merendahkan kemampuan, menyinggung perasaan mahasiswa.
c. Dosen mempermalukan mahasiswa di hadapan temannya.
d. Dosen menilai rendah disiplin ilmu lainnya di depan mahasiswa.
e. Dosen tidak mentolelir tanggapan/ pendapat mahasiswa yang berlainan.
f. Menjadi dosen kiler dan momok.
Etiket adalah tata cara formal, lahiriah, jsamaniah untuk mengatur reaksi antar pribadi sesuai status sosial.
Bagaimana menerapkan etika dan moral:
a. Dosen harus dapat menguasai dirinya, mengakui/ mengerti kekurangan.
b. Menjaga standar mtu layanan.
c. Sifat sederhana dan rendah hati
d. Terbuka terhadap saran dan kritik
e. Menghormati harkat pribadi
f. Tidak membeda-bedakan mahasiswa dengan dalih apapun
g. Penampilan prima secara fisik, mudah tersenyum, kepribadian empatik, simpatik, dan menggunakan kalimat bahasa yang jelas dan baik dan benar serta alus
h. Menciptakan suasana akademik yang kondusif